Pengaruh Waktu Penyimpanan Terhadap Hasil Pemeriksaan Kolesterol Total Pada Serum Segar Dan Serum Yang Disimpan Selama 72 Jam Pada Suhu 2-8°C
DOI:
https://doi.org/10.70420/tentiro.v2i2.212Keywords:
Kolesterol Total, Serum, Waktu PenundaanAbstract
There are several factors that can affect sample stability such as contamination by bacteria and chemicals, exposure to sunlight, the influence of temperature and metabolism of living cells such as blood cells. So the storage method for blood samples is stored in serum form in a refrigerator with a temperature of 2-8°C, so that serum stability will last for 3-5 days. The purpose of this study was to determine the effect of storage time on the results of total cholesterol examinations in fresh serum and serum stored for 72 hours at a temperature of 2-8°C. The research method used was an experimental method with a cross-sectional approach a nd accidental sampling techniques. Data analysis used the Menn-Whitney test. The results of the study from 30 samples contained 24 samples (79.99%) of fresh serum total cholesterol levels at a temperature of 2-8°C in the normal category against serum sampl e examinations stored for 72 hours in the normal category, while 6 samples (20.01%) of fresh serum total cholesterol levels at a temperature of 2-8°C in the threshold category 1against serum sample examinations stored for 72 hours in the threshold category. The results of the data analysis showed a p-value of 0.000, which means that there is an effect of storage time on the results of total cholesterol examinations in fresh serum and serum stored for 72 hours at a temperature of 2-8°C. The factor that caused this was due to the delay in processing the sample, which resulted in an influence on the results of the study.
References
Afrilika S (2019). Membandingkan Hasil Pemeriksaan kolesterol Total Menggunakan Serum Segar dengan Serum yang Disimpan Selama 24 Jam pada Suhu 2-80C. J Karya Ilm.
Agustin, Y. (2018). Perbandingan Hasil Pemeriksaan Glukosa Darah Sewaktu Pada Serum Yang Segera Diperiksa Dan Yang Ditunda Selama 2 Jam Menggunakan Tabung Vakum Gel Separator Tahun 2018. Poltekkes Kemenkes Palembang
Agustina, A., Musta’in, M., & Maksum, M. (2021). Pengelolaan Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer Pada Pasien Post ORIF Hari Ke-3 Atas Indikasi Fraktur Femur Dextra 1/3 Distal Di RSUD Ungaran. Indonesian Journal of Nursing Research (IJNR).
Antika A. (2017). Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total Dalam Darah Pada Sampel Serum Dengan Metode CHOD-PAP. Jurnal Kesehatan.
Busthomi M, ? Zuraida (2018). Perbedaan Kadar Ureum Pada Plasma Lithium Heparin Dengan Penggunaan Separator Tube Dan Vacutainer Pada Pasien Post Hemodialisa. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta
Hardjono, H., dkk. (2018). Hasil Test Laboratorium Diagnostik. Makasar: Lembaga Penerbitan Universitas Hasanudin.
Hartini, S. dan Suryani, M. E. (2016). Uji Kualitas Serum Simpanan Terhadap Kadar Kolesterol Dalam Darah Di Poltekkes Kemenkes Kaltim. Jurnal Ilmiah Manuntung, 2 (1), 65-69.
Hermansyah H, Edyansyah E, Sari PM (2022). Analisis Pemeriksaan Kadar Kolesterol menurut Waktu Sentrifugasi. Oxidase-Peroxidase.
Kamilla, L., & Salim, M. (2018). Hubungan Kadar Kolesterol Total Dan Hipertensi Dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner Di RSUD dr. Soedarso Pontianak. Laboraturium Katulistiwa, 2, 99–103. Kemenkes RI. (2022). Lingkungan Sehat, Jantung Sehat. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kristiningrum, Yokhana Wahyu. (2018). Perbedaan Kadar Kolesterol Total Metode Poct Dan ChodPap. Karya Tulis Ilmiah. Semarang: Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang.
Lestari, Ayu Tri. (2019). Aplikasi Pemberian Susu Kedelai Dan Jahe Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Pada Penderita Penyakit Jantung Koroner. Karya Tulis Ilmiah. Magelang: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang.
Mappaware, N.A. (2016). Etika dalam Penelitian Kedokteran Kesehatan. UMI Medical Journal,
Masruroh L. Systematic (2020). Review : Kondisi Penyimpanan Serum Terhadap Pemeriksaan Kolesterol Total Metode Enzimatik. J Kesehat.
Menteri Kesehatan. (2010). Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1792/Menkes/SK/XII/2010 Tentang Pedoman Pemeriksaan Kimia Klinik. Jakarta : Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Musta’in, Weri Veranita, Setianingsih DPA (2021). Jurnal Keperawatan & Kebidanan Jurnal Keperawatan & Kebidanan. J Keperawatan.
Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.
Pasaribu, D. A. (2020). Pemeriksaan Bilirubin Total Pada Pasien Skizofrenka Di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Pemprov Sumut. Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. Sumatra Utara: Poltekes Kesehatan Kemenkes Medan.
Permenkes. 2013. PERMENKES RI NO. 43 TAHUN 2013 Tentang Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik Yang Baik. KEMENKES RI Purbayanti, D. (2015). Pengaruh Waktu Pada Penyimpanan Serum Untuk Pemeriksaan Kolesterol Total. Jurnal Surya Medika Ramadhani QA, Garini A, Nurhayati N, Harianja SH. (2019). Perbedaan Kadar Glukosa Darah
Sewaktu Menggunakan Serum Dan Plasma Edta. JPP (Jurnal Kesehat Poltekkes Palembang).
Siregar, M. T., Wulan, W. S., Setiawan, D., & Nuryati, A. (2018). Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medis (TLM) - Kendali Mutu. Jakarta: Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Suprianto B. (2018). Pengaruh Penundaan Serum Pada Suhu Kamar Terhadap Hasil Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total. J Ankes.
Waluya UM (2021). Pengaruh Waktu Penyimpanan Serum Pada Pemeriksaan Kolesterol Total. J MediLab.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Authors
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
